Dalam rangka menyinergikan kurikulum S1, S2, S3, dan Prodi Insinyur, Fakultas Peternakan (Fapet) UGM menyelenggarakan Workshop Sinergisitas Kurikulum Fakultas Peternakan UGM, Jumat (29/9) di University Club Hotel, Yogyakarta.
“Sebagai bagian dari civitas academica di tingkat universitas bahkan Kemenristek Dikti, melaksanakan Tri Dharma Perguruan Tinggi merupakan suatu keharusan. Oleh karena itu, peran dan kehadiran Fapet UGM merupakan hal yang penting dan strategis,” ujar Dekan Fakultas Peternakan UGM, Prof. Dr. Ir. Ali Agus, DAA., DEA., ketika memberikan sambutan dalam acara tersebut. Acara ini, tambahnya, merupakan salah satu cara untuk menunjukkan eksistensi di tingkat yang lebih tinggi.
Pada 2021, Fapet UGM berusaha memosisikan diri di tingkat ASEAN sebagai the best five in ASEAN. “Cita-cita ini tidak berlebihan karena setelah diukur dari beberapa parameter, Fapet UGM memiliki skor dan nilai yang termasuk tinggi di Indonesia. Hal ini membuktikan bahwa Tri Dharma Perguruan Tinggi di prodi S1 mendapatkan pengakuan resmi dari badan akreditasi,” kata Dekan.
Setelah meningkatkan posisi di level ASEAN, Fapet UGM akan meningkatkan diri sebagai the best 10 in tropical countries. “Ternak tropis akan menjadi isu strategis. Misalnya, bagaimana peran Indonesia dalam mengurangi global warming. Hal ini merupakan tantangan karena peternakan merupakan penyumbang gas metan terbesar,” kata Dekan.
Dalam rangka mendorong dan mempercepat eksistensi di tingkat yang lebih tinggi, Fapet UGM telah aktif dalam kegiatan South East ASEAN Network of Animal Science (SEANAS), penyelenggaraan kongres Asian Australasian Animal Production (AAAP), dan International Seminar on Tropical Animal Production (ISTAP). “Di SEANAS, Fapet UGM menjadi rujukan kegiatan akademik di ASEAN,” tutur Dekan.
Dekan menambahkan, selain membahas sinergisitas kurikulum, workshop tersebut juga membahas Program Profesi Insinyur Fapet UGM, yang merupakan program profesi insinyur pertama di Indonesia dan membahas evaluasi learning outcome agar tercipta hierarki yang optimal. Menurut ketua panitia workshop, Ahmad Romadhoni Surya Putra, S.Pt., M.Sc., Ph.D., workshop tersebut telah didesain secara efektif agar tiga acara memperoleh hasil yang sinergis. “Dengan workshop ini diharapkan terdapat kurikulum yang terintegrasi mulai dari S1 sampai dengan S3 dan sebagai upaya mengatasi perubahan di masa mendatang,” ujar Dhoni ketika memberikan sambutan workshop. (Humas Fapet/Nadia)
Sumber=http://fapet.ugm.ac.id/new/id/fapet-ugm-sinergikan-kurikulum-guna-meningkatkan-eksistensi/