Insinyur Peternakan Unggul dan Adaptif Diperlukan Di Masa Mendatang
Dalam rangka menghadapi perubahan di era industri 4.0., dibutuhkan insinyur peternakan yang unggul dan adaptif. Terlebih di masa pandemi Covid-19, perubahan yang terjadi sangat cepat sehingga insinyur peternakan dituntut untuk mampu membuat terobosan.
Hal tersebut mengemuka dalam webinar bertajuk “Menyongsong Peran Masa Depan Insinyur Peternakan” yang diselenggarakan Rabu, 17 Juni 2020 oleh Fakultas Peternakan (Fapet) UGM.
Fakultas Peternakan (Fapet) UGM menerima 58 mahasiswa baru Program Studi Program Profesi Insinyur Peternakan pada semester genap 2019/2020.
“Prodi insinyur peternakan Fapet UGM merupakan satu-satunya prodi insinyur peternakan di Indonesia. Kompetensi insinyur peternakan sangat diperlukan karena kita bertanggung jawab atas hasil produksi ternak. Dengan masuk di prodi insinyur peternakan, mahasiswa akan memperoleh sertifikat insinyur dan sertifikat insinyur profesional,” ujar Dekan Fapet UGM, Prof. Dr. Ir. Ali Agus, DAA., DEA., IPU., ASEAN. Eng ketika memberikan sambutan dalam acara penyambutan mahasiswa baru, Senin (17/2) di Fapet UGM.
Sebanyak 50 insinyur peternakan lulusan Program Studi Profesi Insinyur Peternakan Fakultas Peternakan UGM menerima sertifikasi dan medali AER (ASEAN Engineer Register) pada ajang CAFEO 2019 di Jakarta, Rabu (11/9/2019). 50 orang tersebut terdiri dari dosen Fakultas Peternakan UGM 22 orang, dosen Fakultas Peternakan Unibraw 19 orang, Dosen ATK Yogyakarta 2 orang, Dosen Fakultas Peternakan Unhas 3 orang, Dinas Peternakan Makassar 1 orang, dosen Fakultas Peternakan Unsyiah 1 orang, swasta/industri 2 orang.
Program Studi Program Profesi Insinyur Peternakan Fakultas Peternakan UGM menerima sebanyak 41 peserta baru pada periode Gasal TA 2019/2020 yang terdiri dari 41 peserta jalur rekognisi pembelajaran lampau dan 1 peserta jalur reguler. Peserta tersebut berasal dari Fapet UGM, Fapet UNDIP, Fapet UNSRAT, POLIJE, Fapet UNHAS, Dinas Peternakan, serta instansi swasta.
Penerimaan Program Studi Program Profesi Insinyur Peternakan dilaksanakan di tiga kelompok yaitu Kelompok UGM pada tanggal 26 Agustus 2019 di Yogyakarta, kelompok Jakarta pada tanggal 24 Agustus 2019, kelompok Manado pada tanggal 19 Agustus 2019, acara penerimaan dilanjutkan dengan Lokakarya Sertifikasi Insinyur Profesional (LSIP) yang diselenggarakan bekerja sama dengan Persatuan Insinyur Indonesia.
Fakultas Peternakan (Fapet) UGM melantik 67 insinyur peternakan pada Selasa (9/7) di gedung Grha Sabha Pramana UGM. Pelantikan ini merupakan pelantikan periode I di 2019.
“Selamat kepada seluruh peserta pelantikan. Insinyur peternakan menangani makhluk hidup atau disebut dengan bio-engineering dan hal ini diperlukan untuk kemajuan pembangunan peternakan. Dalam bekerja, insinyur peternakan memerlukan sinergi dengan insinyur di bidang lain,” ujar Dekan Fapet UGM dan selaku ketua Badan Kejuruan Teknik Peternakan Fapet UGM, Prof. Dr. Ir. Ali Agus, DAA., DEA., IPU ketika memberikan sambutan dalam acara syukuran pelantikan di Auditorium Drh. R. Soepardjo Fapet UGM.
Program Studi Program Profesi Insinyur Peternakan Fakultas Peternakan UGM menerima sebanyak 76 peserta baru pada periode Genap TA 2018/2019 yang terdiri dari 69 peserta jalur rekognisi pembelajaran lampau dan 7 peserta jalur reguler. Peserta tersebut berasal dari Fapet UGM, Fapet UNPAD, Fapet UNHAS, Fapet IPB, Fapet UNIKAMA, Politeknik ATK Yogyakarta, Fapet Unitri, Fapet Unsiyah, POLIJE, Dinas Peternakan, serta instansi swasta.
Penerimaan Program Studi Program Profesi Insinyur Peternakan dilaksanakan di tiga kelompok yaitu Kelompok UGM pada tanggal 15 Februari 2019 di Yogyakarta, kelompok UNPAD pada tanggal 18 Februari 2019, kelompok UNHAS pada tanggal 20 Februari 2019, acara penerimaan dilanjutkan dengan Lokakarya Sertifikasi Insinyur Profesional (LSIP) yang diselenggarakan bekerja sama dengan Persatuan Insinyur Indonesia.
Fakultas Peternakan (Fapet) UGM meluluskan 46 insinyur peternakan yang tergabung dalam jalur Rekognisi Pembelajaran Lampau (RPL) Program Studi Program Profesi Insinyur Peternakan (PSPPIP). Pelantikan dilaksanakan pada Selasa (6/11) di Balai Senat Univesitas Gadjah Mada.
“Selamat dan terima kasih kepada para peserta RPL,” ujar Wakil Dekan Bidang Akademik dan Kemahasiswaan Fapet UGM, Prof. Ir. Budi Guntoro, M.Sc., Ph.D., IPU ketika memberikan sambutan dalam acara syukuran pelepasan insinyur peternakan di Auditorium Fapet UGM, Selasa (6/11).
Fakultas Peternakan (Fapet) UGM menerima 46 peserta Rekognisi Pembelajaran Lampau (RPL) Program Studi Program Profesi Insinyur Peternakan (PSPPIP) pada Senin (27/8) di kampus Fapet UGM. Peserta RPL tersebut berasal dari Fapet UGM, Fapet UNS, Fapet Universitas Brawijaya, Fapet Universitas Kanjuruhan, Fapet Universitas Halu Oleo, Fapet UNPAD, dan instansi swasta.
“Saat ini sudah berkembang pesat industri peternakan yang melibatkan profesi lain. Dalam proses produksi, dibutuhkan rekayasa engineering dan disinilah terjadi gap pendukung. Dengan adanya program profesi insinyur ini, diharapkan dapat membantu mengatasi gap tersebut,” ujar Dekan Fapet UGM, Prof. Dr. Ir. Ali Agus, DAA., DEA., IPU ketika memberikan sambutan dalam acara penerimaan peserta RPL.
Indonesia diperkirakan akan kekurangan 280 ribu tenaga insinyur dalam lima tahun ke depan. Sementara jumlah insinyur yang dicetak oleh perguruan tinggi tidak mampu memenuhi jumlah kebutuhan insinyur yang semakin bertambah. Padahal, saat ini negara tengah giat-giatnya melakukan pembangunan infrastruktur dengan posisi GDP masuk sepuluh besar dunia sehingga menjadi negara tujuan tenaga insinyur dari luar. “Beberapa negara sudah banyak melobi PII (Persatuan Insinyur Indonesia) untuk bisa masuk dalam berbagai proyek pembangunan di Indoensia,” kata Wakil Ketua Umum, Ir. Heru Dewanto, M.Eng., IPM., dalam pelantikan 30 insinyur baru untuk prodi program profesi insinyur UGM periode I tahun 2018, Rabu (7/3), di Balai Senat.
Fakultas Peternakan UGM resmi membuka Program Studi (prodi) baru yaitu Program Studi Profesi Insinyur Peternakan. Prodi yang telah terakreditasi BAN-PT ini dibentuk untuk menghasilkan insinyur-insinyur di bidang peternakan yang mumpuni, bermoral, tangguh, mandiri, terampil dan profesional.
Dekan Fakultas Peternakan UGM, Prof. Dr. Ir. Ali Agus, DAA, DEA., IPM., mengatakan pendirian prodi profesi insinyur merupakan langkah strategis. Prodi ini didirikan untuk menyiapkan sumber daya manusia Indonesia di bidang keinsinyuran peternakan.
